Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik yang biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi dan aktivitas sehari-hari lainnya termasuk di antaranya adalah sanitasi.
Air bersih memiliki ciri-ciri awal tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pada air bersih yang sehat, tidak terkontaminasi mikrobiologi mapun senyawa kimia. Kebersihan air ini dapat dinilai dari sifat fisika, kimia dan biologi. Ketidaklayakan pada salah satu penilaian menandakan bahwa air tersebut tidak masuk dalam kategori air bersih yang dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain. Pemerintah sendiri telah mengatur standar air bersih dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan.
Pada awalnya, air bersih dengan standar di atas tidak bisa ditemukan di Desa Tanggulrejo, kecuali jika musim penghujan masyarakat memasukkan limpahan air hujan yang turun dari atap rumah dan memasukkannya ke tandon besar yang ada di rumah masing-masing. Namun ketika sudah tidak ada lagi hujan, masyarakat memenuhi kebutuhan air bersihnya dari telaga atau membeli dari mobil-mobil tanki keliling yang dijajakan para penjual.
Usaha dengan proses panjang yang telah dilalui oleh warga desa akhirnya menemukan hasil, di mana masyarakat Desa Tanggulrejo saat ini telah menikmati air bersih yang berasal dari sumber sumur air dalam dan telah diujikan ke laboratorium milik Pemerintah Kabupaten Gresik dengan kondisi air layak minum.
Perjalanan panjang pemenuhan air bersih di Desa Tanggulrejo melalui berbagai proses yang kronologisnya bisa diketahui sebagai berikut:
- Sampai dengan tahun 1980, warga Desa Tanggulrejo masih menggunakan air bersih yang berasal dari sungai dan ditampung di Telaga, mereka mandi dan mencuci dengan langsung menceburkan diri ke air telaga. Sehingga air telaga mudah berubah keruh dan tampak berwarna, terlebih lagi jika musim kemarau ketika air di sungai sudah tidak ada lagi yang menyebabkan sirkulasi air tidak ada.
- Mulai tahun 1980an, sebagian masyarakat memasang pompa kapasitas kecil di telaga dan menyalurkannya ke rumah masing-masing secara berkelompok di setiap RT, lalu memasukkannya ke bak mandi ukuran besar.
- Bersamaan dengan itu, sebagian masyarakat sudah ada yang mulai mencari air tanah dengan cara melakukan pengeboran secara dangkal. Usaha pengeboran ini menemukan air asin dengan solinitas sekitar 10 per mil.
- Sekitar tahun 2005, ada program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP) masuk di Desa Tanggulrejo, dan menginisiasi pembangunan jaringan pipa dan pemasangan Saluran Rumah (SR). Namun sumber air bakunya masih menggunakan air telaga dan air dari mobil tangki yang diperoleh dari Desa Bungah Kecamatan Bungah.
- Pada tahun 2013, dengan menggunakan dana swadaya upaya eksplorasi sumber air dengan menggunakan berbagai macam metode dan peralatan dimulai. Baik dengan cara natural menggunakan teknologi alat Geolistrik maupun supra natural paranormal, yang hasilnya diidentifikasi ada beberapa titik sumber air tanah dengan kedalaman lebih dari 150 meter.
- Pada tahun 2016 dimulai pengeboran di titik Dusun Tanggulrejo Utara menggunakan dana APBD Kabupaten Gresik dengan kedalaman 120 meter, ternyata hasinya ketemu air asin dengan kadar solinitas 15 per mil. Selanjutnya pada tahun 2017 dengan menggunakan Dana Desa, sumur tersebut dilanjutkan sampai kedalaman 265 meter, dan hasilnya dapat ditemukan air sumber yang memenuhi standart air bersih. Pengeboran di titik yang sama juga dilakukan pengeboran lagi sumur kedua pada tahun 2018 dengan hasil yang baik.
- Pada tahun 2019, dilakuan pengeboran di titik yang berbeda yaitu di Desun Tanggulrejo Selatan dan Dusun Tanggulrejo Dagang dengan kedalaman 270 meter, hasil tidak menemukan sumber air yang tawar sehingga dianggap gagal.
- Pada tahun 2020, dilakukan pengeboran sumur ketiga di titik awal (Tanggulrejo Utara) dengan hasil yang baik.
- Pada tahun 2021, dilakukan kembali pengeboran di titik Dusun Tanggulrejo Dagang, namun hasilnya Kembali gagal menemukan sumber air tawar, Sehingga diputuskan dalam Musyawarah Desa, bahwa untuk suplai air Dusun Tanggulrejo Dagang akan dipenuhi dari Dusun Tanggulrejo Utara.
- Pada tahun 2022, dilakuan pengeboran sumur keempat di titik Desun Tanggulrejo Utara dengan hasil yang baik.
- Rencananya pada tahun 2023 pengeboran sumur kelima dilakukan di titik yang berbeda, yaitu di Dusun Tanggulrejo Selatan, yang diperkirakan ada sumber air tawar di kedalaman 270meter.
Sampai dengan saat ini di Desa Tanggulrejo sudah terdapat 4 (empat) buah bangunan sumur dalam yang kapasitasnya rata-rata 2 Liter per detik. Dari keempat sumur tersebut Pemerintah Desa Tanggulrejo dalam hal ini Hippam telah melayani sebanyak 670 sambungan rumah tangga (SR) yang mencakup seluruh rumah di Desa Tanggulrejo. Namun dengan bertambahnya jumlah rumah tangga maka masih diperlukan penambahan 1 (satu) sumur lagi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, terutama ke rumah kost dan rumah-rumah yang baru berdiri.
